Monday 12 November 2012
Artikel ini saya buat demi memenuhi persyaratan untuk mendaftar UKM PERS DETAK. Bagi saya untuk membuat artikel sebanya 600 kata cukup sulit, apakah karena saya belum terbiasa untuk mengarang? butuh waktu 2 hari untuk menyelesaikan artikel ini .. ini bukan suatu yang hebat, tapi itu karena saya kehabisan inspirasi, jadinya setengah-setengah deh kerjanya..



artikel ini saya karang berdasarkan pengalaman saya sendiri dan untuk memotivasi diri saya agar apa yang saya tuliskan diartikel ini bukan hanya sebuah tulisan, tetapi juga bisa menjadi sebuah keindah yang nyata dikemudian hari

Berikut Isinya

Disebuah negeri tersebutlah sebuah nama, Alief. Ia adalah seorang anak laki-laki yang dilahirkan didalam sebuah keluarga yang baik – baik, dan hidup berkecukupan. Walaupun hidupnya berkecukupan, ia tidak pernah bangga dengan apa yang telah diberikan ayahnya, ia tidak bangga mendapatkan sesuatu yang diinginkan berasal dari keringat ayahnya. Karena ia sangat ingin untuk hidup mandiri, memperoleh sesuatu yang diinginkan dari hasil keringatnya sendiri, walaupun itu kecil. Dan karena ia tidak ingin menyusahkan ataupun menambah beban kedua orang tuanya. Baginya, ia ingin hanya dia sendiri yang susah, jika ada masalah diselesaikannya sendiri, dia tidak ingin membagi beban pikirannya kepada orang lain, walaupun itu adalah kedua orang tuanya. Ia tidak ingin seorangpun mengetahui kondisinya ketika ia sedang dilanda kesusahan, kesedihan, atau apapun itu ia tetap tersenyum dalam menghadapi dunianya yang penuh dengan rintangan dan tantangan. ketika ia mendapatkan sedikit kesuksesan maupun keberhasilan maka itulah yang dibagikan kepada orang lain. 
Dari sinilah kisah itu bermula.
Alief adalah salah seorang siswa kelas IX disebuah sekolah yang cukup ternama dinegerinya. Walaupun ia bersekolah di sekolah yang cukup ternama, namun ia tidak mendapatkan satu atau beberapa hal yang mengubah hidupnya ketika ia menempuh pembelajaran selama 3 tahun. Alief tetaplah alief, tidak ada perubahan pada dirinya, dia hanyalah seorang siswa, sama halnya dengan siswa lain yang biasa-biasa saja
Dilingkungan sekolahnya, ia memiliki banyak teman, namun yang ia dapatkan hanya sebatas teman. Ia tidak memiliki seorangpun yang bisa dijadikan sahabat dilingkungan sekolah tersebut. Karena, menurutnya tidak ada teman yang cukup baik untuk dijadikan sahabat, ya sudah dijadiin teman semua.
Disekolah, ia tidak termasuk kedalam golongan siswa-siswa yang rajin belajar maupun pintar, tetapi karena suatu keberuntunganlah yang membawanya ke lingkungan kelas IX unggul. Tiga tahun menjalani masa-masa sekolah, segala rintangan, tantangan, masalah hingga ujian nasionalpun telah dilaluinya dengan baik. Walaupun bukan dengan hasil yang sempurna, setidaknya alief telah melebihi nilai minimum yang disyaratkan.
Setelah semua kesenangan tersebut, muncullah pertanyaan “kemana ia akan menyambung sekolah ? ”. Rencananya alief ingin menyambung sekolah di SMA terbaik dinegerinya. Oleh karena itu, ia ikut penyeleksian siswa baru disekolah tersebut. Disamping itu, alief juga mempersiapkan rencanya cadangan, yaitu mendaftar di sekolah-sekolah lainnya. Dan alhasil, namanya tidak tercantum pada lembaran pengumuman final siswa baru sekolah unggul tersebut. Alhamdulillahnya ia lewat disebuah sekolah agama, namun sekolah tersebut tidak cukup terkenal. Karena sudah lewat disekolah agama tersebut, apa boleh buat, mau tidak mau, ia harus mengambil pilihan tersebut dan kemudian mendaftar ulang di sekolah yang memiliki mata pelajaran agama lebih banyak dibandingkan dengan sekolah lainnya. 
Seperti halnya siswa-siswi baru sekolahan, pasti akan dibuat OSPEK untuk mereka agar mereka mengenali lingkungan sekolahnya. Pada hari kedua OSPEK tersebut panitia membuat jadwal promosi organisasi sekolah. Dari sekian banyak organisasi, ada satu organisasi yang menarik perhatiannya, yaitu sebuah organisasi yang bergerak dibidang IT. Jarang – jarang ada organisasi IT yang bernaung di sekolah, karena inilah ia ingin bergabung dengan organisasi tersebut. Tidak lama setelah masa OSPEK berakhir, penyeleksian untuk menjadi anggota organisasi IT tersebutpun dimulai. Satu hal yang membedakan organisasi ini dengan organisasi lain ialah, jika organisasi lain, mereka membutuhkan anggota sebanyak-banyaknya, sedangkan organisasi IT ini, merekah hanya membutuhkan 20 orang, malah semakin sedikit semakin baik, karena bagi organisasi IT ini kualitaslah yang paling utama, bukan kuantitas. Pada penyeleksian tersebut, alief harus bertarung melawan 100 peserta lainnya. Sulit memang, tapi itu harus ia jalani.
Dan tiba-tiba masalahpun datang dengan sendirinya. Ibu alief menyarankannya untuk pindah sekolah ke sekolah yang ternama dinegerinya. Kakak alief pun membantu ibunya untuk menyarankan alief untuk pindah ke sekolah tersebut. Alief cukup pusing dibuatnya. Lalu didalam sebuah percakapan dengan ibu dan kakaknya, ia mengatakan “ jika seandainya saya lulus seleksi di organisasi IT di sekolah, maka saya tidak akan pindah, dan sebaliknya” ibunya pun mengiyakannya. 
Hari pengumumanpun tiba, dan Alhamdulillah nama alief dinyatakan lulus seleksi pada lembaran pengumuman tersebut. Ia senang bukan main, kemudian ia pun berbegas menyampaikan berita bahagia ini kepada kedua orang tuanya. awalnya sih respon dari orang tua alief biasa-biasa saja. Tetapi setelah beberapa bulan berlalu, orang tua alief akhirnya mendukung alief di sekolah dan organisasi IT-nya.
Tiga tahun alief berada di organisasi IT tersebut membuatnya mengerti apa arti kepemimpinan, kedisiplinan dan kekeluargaan. Organisasi tersebut telah mengubah 180% hidupnya, dari alief yang biasa-biasa saja, menjadi alief yang luar biasa.
Setelah masa-masa sekolahnya berakhir, ia pun melanjutkan studi di bangku kuliah. Tetapi sebelumnya sempat terpikirkan olehnya “ apa yang harus saya lakukan dengan ilmu IT ini?” Jika seandainya dibiarkan saja, maka ilmu ini menjadi tak berguna dan pada akhirnya memudar. Oleh karena itu, pada saat SNMPTN ia mencantumkan IT sebagai pilihan pertama. Tapi sayangnya Alief tidak lewat dijurusan yang sudah menjadi panggilan jiwanya. Ia lewat di salah satu jurusan di fakultas teknik. Hal tersebut semakin membuatnya bingung dan pertanyaan “ apa yang harus saya lakukan dengan ilmu IT ini?” selalu mendengung di kepalanya. Namun setelah beberapa hari dilanda galau, Alhamdulillah akhirnya ia menemukan solusi masalah tersebut. Solusinya ialah alief akan mendirikan sebuah unit kegiatan yang bergerak dibidang IT, karena belum memiliki uang yang cukup untuk menyewa tempat, ia memulainya dari hal-hal yang terkecil. Ia berencana memulainya dari kamar kos yang sekarang ia tempati. Dengan unit kegiatan tersebut nantinya diharapkan ia dapat menyalurkan ilmu IT yang ia miliki, dan juga bisa mendapatkan penghasilan. Agar ia dapat hidup mandiri dengan kehormatan diri dan tidak meminta-minta lagi kepada orang tuanya, bahkan insya Allah ia bisa memberi kepada orangtuanya. Seperti yang telah dimimpi-mimpikan sejak lama.

Terimakasih 

0 comments:

Cari

Pesan Sahabat

AneukGeofisika. Powered by Blogger.